Pages

Thursday 12 December 2013

Sejarah Kota Bogor (bag.1)

Bogor pada Masa Kerajaan-Kerajaan

Sejarah Kerajaan Tarumanagara
Di mulai dari abad ke lima Bogor adalah tempat berdirinya kerajaan hindu Tarumanagara. Kerjaan Tarumanagara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke 4 hingga abad ke 7. Kerajaan Tarumanagara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanagara yang ketiga (395-434 M) ia membangun ibukota kerajaan baru pada tahun 397 yang terlatak lebih dekat ke pantai yang di namakan sundapura dan pada saat itu juga nama sunda pertamakalinya di gunakan. 


Kehadiran prasasti Purnawarman di pasir muara, yang memberitakan raja Sunda dalam tahun 536 M, merupakan gejala bahwa ibukota sundapura telah berubah status menjadi sebuah kerajaan daerah. Hal ini berarti, pusat pemerintahan Kerajaan Tarumanegara telah bergeser ke tempat lain. Sekitar pada abad ke 7 kerajaan  Tarumanagara di perkirakan runtuh karena berita mengenai Kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Kerajaan ini runtuh karena di sebabkan adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspensi wilayah.

Gunung Pulosari, Tempat kramat Kerajaan Sunda
Menurut naskah Wangsakerta di sebutkan bahwa Sunda merupakan kerajaan yang berdiri menggantikan kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 669 (591 Saka). Kerajaan ini merupakan suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang di jadikan Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan bagian barat Provinsi Jawa Tengah. 



Kerajaan Sunda memiliki nama lain yaitu Kerajaan Padjadjaran yang beribukota di kota Padjadjaran atau Pakuan Pajajaran (Bogor) di bawah kekuasan Prabu Susuktunggal (Sang Haliwungan) dan Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan tetap berpusat di Kawali di bawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat Kancana). Oleh sebab itu pula Prabu Susuk Tunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar “Prabu Siliwangi”, karena kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana (Prabu Siliwangi I). 

Bangunan Kerajaan Padjadjaran
Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota. Pada masa lalu, di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya. Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu Kancana wafat tahun 1475. Kerajaan Padjadjaran sendiri meruapakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali. Pakuan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan pecahan kerajaan Sunda, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya zaman Kerajaan Sunda ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan Pajajaran ke Keraton Surosowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. 



Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Sunda

http://budayabogor.tripod.com/sejarah-bogor.html
http://www.kumpulansejarah.com/2013/01/sejarah-kerajaan-pajajaran.html
http://www.kumpulansejarah.com/2013/02/sejarah-kerajaan-tarumanegara.html

No comments:

Post a Comment